Sabtu, 17 Januari 2015

TARUNA MELATI

Santri Trensains Semakin Tangguh di Alam Terbuka
Pagi buta, pukul 05.30, selasa, tanggal 30 Desember, ketika udara Sragen menyeruak berkabut akibat hujan deras semalaman, tiba-tiba terpecah oleh bunyi pluit Mr. Joke, supervisor yang memimpin ekspedisi Segoro Gunung. Tepat setelah bunyi pluit para santri telah siap berdiri dengan seragam HW, lengkap dengan pisau belati dan tas kurir gunung yang rata-rata lebih besar daripada badannya. 


Acara ini merupakan followup dari musyawarah segitiga antara kepala sekolah, waka kurikulum dan Supervisor Kabilah Hizbul Wathon, diputuskan bahwa kaderisasi HW untuk santri Trensains harus diambil kebijakan berbeda, yaitu hirarki kaderisasi bagi kelas XI sebagai pembina lokal. Pada musyawarah tersebut diputuskan agar segera diadakan Taruna Melati bagi kelas X guna mempersiapkan kepengurusan berikutnya. Maka diputuskanlah Segoro Gunung sebagai lokasi, dan santri kelas XI bertindak sebagai panitia dan pembimbing.

 
Para santri begitu serius menyimak intruksi dan pengarahan untuk ceking perlengakapan, kali ini giliran Mr. Done sebagai komandan peleton. Selayang Mr. Done ini, dia adalah santri Trensains angkatan pertama (assabiqunal awwalun) 2013-2014. Walapun masih kelas XI tapi postur dan gayanya sudah mirip-mirip Mr. Joke, apalagi kalau sudah teriak memberi intruksi pus-up, bukan main kayak tentara. Esensi dari kegiatan ini adalah, selain sebagai kaderisasi, para santri dididik menjadi pribadi yang tangguh, tahan banting, militan, patuh pimpinan, rela berkorban dan setia kawan. Selama tiga hari berada di hutan santri digembleng dengan disiplin yang tinggi. Mereka makan seadanya, kedingian, tidur beralaskan bumi beratapkan langit, merangkak, tiarap, bunyi pluit tidak kenal waktu , hukuman tanpa ampun apabila berbuat ceroboh. Mereka benar-benar belajar hidup yang keras sebagaimana kerasnya tantangan dakwah yang akan mereka hadapi. Suatu ketika Sayidina Umar pernah berkata: jika kamu ingin mengetahui kualitas seseorang maka tes lah dengan dua hal: perjalanan jauh (safar) dan urusan duit. Sebagaimana petuah Sayidina Umar, dalam situasi seperti ini para santri akan terlihat sifat aslinya. Siapa yang egois, siapa yang suka merintah, siapa yang anak mamah, bahkan yang penakut dan pengecut akan kelihatan. Secara keseluruhan meraka akan mengukur siapa dirinya, seberapa berkualitas dirinya. 





 Kegiatan Taruna Melati diakhiri dengan long march mengambil rute Candi Sukuh menunju objek wisata Tawang Mangu, dengan menempuh 5 jam perjalanan. Pada hari Kamis pukul 17.30 akhirnya para santri kembali ke campus tercinta dengan membawa mental yang lebih tangguh dan semangat baru menatap semester 2. (Rawahu: Abu Yasmin) 


0 komentar:

Posting Komentar